So we went to T Salon in the West Hollywood neighborhood this afternoon. It is a sustainable tea cafe, bar (for teas of course) and market. The store has a huge selection of loose teas. Most of them are blended teas, which I am not a big fan of. After smelling about six tea blends, I decided to try the blue moon, a blend of white tea, blueberry and flowers. Out of the six, it was the one that has the least floral aroma and didn't smell like perfume. My husband tried the white darjeeling.
I was pleasantly surprised with the smooth taste of the tea. I liked the aroma of the tea liquor and was glad to find it didn't have strong floral smell either. Yes that's my tea cup on the table. I brought my own cup because that's one of my favorite cups to drink my tea from. While I couldn't brew my own tea at a tea house, this cup will enhance my enjoyment in sipping a cup of tea.
Sunday, February 28, 2010
Organic Tenkei Tori Matcha - Yuuki-Cha
I really enjoy the morning ritual preparing a bowl or two of matcha. Dari ketiga matcha yang telah saya coba, Tenkei Tori dengan mudah menjadi pilihan pertama. It was sooo smooth and sweet. Sangat-sangat delicious! Karena kualitasnya yang tinggi, Tenkei Tori bisa dipakai untuk menyiapkan Koicha, matcha dengan konsistensi yang kental yang umumnya disiapkan dalam upacara minum teh. Sesekali saya sempatkan mencoba menyiapkan koicha jika saya membutuhkan suntikan caffeine yang tinggi. It's a very potent stuff karenanya saya hanya minum koicha pada akhir minggu seperti hari ini.
Menurut Yuuki-Cha, Tenkei Tori merupakan 100% handpicked organic matcha berkualitas unggul dari single estate di Kyoto. Daunnya berasal dari varian samidori dari perkebunan teh yang menkhususkan diri dalam mengembangkan organic tencha selama lebih dari 250 tahun.
Menurut Yuuki-Cha, Tenkei Tori merupakan 100% handpicked organic matcha berkualitas unggul dari single estate di Kyoto. Daunnya berasal dari varian samidori dari perkebunan teh yang menkhususkan diri dalam mengembangkan organic tencha selama lebih dari 250 tahun.
Saturday, February 27, 2010
Chai dan Yerba Mate
Chai
Saat berada di Monterey pada hari Rabu sampai Jum'at kemaren, kembali kami makan malam di Restoran Ambroisa, restoran India yang cita rasanya cocok dengan selera kami berdua. Secangkir Chai pun saya pesan untuk menemani Baigan Bharta (tandoori baked eggplant), Palak Phaneer, Dal Bukhara (black lentil), Dum Aloo (kentang isi buah aprikot kering dan daun mit), saffron rice, dan garlic naan.
Chai (atau teh dalam bahasa Hindi) identik dengan India atau makanan India dan biasanya selalu tersedia di restoran India. Chai umumnya dibuat dari campuran teh hitam yang kuat, susu kental, campuran beberapa rempah a.l. cardamon, kayu manis, jahe, merica dan cengkeh serta pemanis. Konon Chai mempunyai efek menghangatkan dan menenangkan bagi peminumnya apalagi setelah menikmati makanan India yang serat bumbu dan rempah.
Chai yang saya nikmati malam itu memiliki aroma rempah yang kuat dengan rasa yang kompleks. Konsistensi air seduhan mengingatkan saya akan adonan keramik yang meleleh diantara jemari sang potter saat membentuk karyanya. Hm... untung saya suka rasanya.
Yerba Mate
Jenis minuman yang satu ini bukan berasal dari tanaman teh Camellia sinensis, melainkan dari daun Ilex paraguarensis yang dikeringkan, digerus dan kemudian diseduh seperti teh. YM umumnya dikonsumsi di Argetina, Brasil bagian selatan, Paraguay dan Uruguay.
Pagi tadi adalah untuk pertamakalinya saya mencoba YM. Hujan deras menyertai kami saat meninggalkan rumah adik ipar di Shell Beach sampai ke Honeymoon Cafe untuk menikmati breakfast sebelum melanjutkan perjalanan pulang. YM yang panas dengan rasa astringent dan sedikit pahit yang sesekali muncul merupakan pilihan yang tepat untuk menghangatkan badan selain menjadi padanan yang pas untukd huevo ranchero yang saya pesan. Yum.
Saat berada di Monterey pada hari Rabu sampai Jum'at kemaren, kembali kami makan malam di Restoran Ambroisa, restoran India yang cita rasanya cocok dengan selera kami berdua. Secangkir Chai pun saya pesan untuk menemani Baigan Bharta (tandoori baked eggplant), Palak Phaneer, Dal Bukhara (black lentil), Dum Aloo (kentang isi buah aprikot kering dan daun mit), saffron rice, dan garlic naan.
Chai (atau teh dalam bahasa Hindi) identik dengan India atau makanan India dan biasanya selalu tersedia di restoran India. Chai umumnya dibuat dari campuran teh hitam yang kuat, susu kental, campuran beberapa rempah a.l. cardamon, kayu manis, jahe, merica dan cengkeh serta pemanis. Konon Chai mempunyai efek menghangatkan dan menenangkan bagi peminumnya apalagi setelah menikmati makanan India yang serat bumbu dan rempah.
Chai yang saya nikmati malam itu memiliki aroma rempah yang kuat dengan rasa yang kompleks. Konsistensi air seduhan mengingatkan saya akan adonan keramik yang meleleh diantara jemari sang potter saat membentuk karyanya. Hm... untung saya suka rasanya.
Yerba Mate
Jenis minuman yang satu ini bukan berasal dari tanaman teh Camellia sinensis, melainkan dari daun Ilex paraguarensis yang dikeringkan, digerus dan kemudian diseduh seperti teh. YM umumnya dikonsumsi di Argetina, Brasil bagian selatan, Paraguay dan Uruguay.
Pagi tadi adalah untuk pertamakalinya saya mencoba YM. Hujan deras menyertai kami saat meninggalkan rumah adik ipar di Shell Beach sampai ke Honeymoon Cafe untuk menikmati breakfast sebelum melanjutkan perjalanan pulang. YM yang panas dengan rasa astringent dan sedikit pahit yang sesekali muncul merupakan pilihan yang tepat untuk menghangatkan badan selain menjadi padanan yang pas untukd huevo ranchero yang saya pesan. Yum.
Sunday, February 14, 2010
Gyokuro Kanro - Ippodo
Today seemed like a good time to enjoy gyokuro again. We really liked the taste but because of its caffeine content, we only enjoy it in the morning either on weekends or on our day-off. It's a Valentine's Day. This gyo would be perfect to flush fat or calorie from my husband's to-die-for home-made chocolate cake we had earlier :-)
This time I brewed the leaves in the unglazed houhin Banko-Yaki teapot. The spent leaves look fresh, beautiful green in color and feel very soft to the touch.
We slowly enjoyed drinking this gyokuro through its 4th brew with the company of these beautiful 2 dozens roses from hubby.
Saturday, February 13, 2010
2009 Dong Ding Special Roast
My husband and I tried this for the first time today. Shiuwen from Floating Tea Leaves in Seattle included a sample of this oolong in my order. I like the appearance of the dry leaves and it's fun to watch them uncurle beautifully and gradually during each infusion.
The brew is light golden yellow and has a sweet taste and very smooth. The color turned out lighter than the color of Shiuwen's liquor I saw on her website. Hers is more amber. Maybe I didn't brew it right or I used less leaves than I was supposed to? But I really liked the taste and that's what matters most.
We were able to enjoy consistent flavor and aroma during the first 8 infusions. After that the flavor and aroma started to fade gradually. Then it's my plants' turn to enjoy the 9th and 10th infusion of this oolong.
Friday, February 12, 2010
Japanese green tea in the sky
Dalam perjalanan pulang ke Indonesia baru baru ini, rasanya beruntung sekali bisa menikmati teh hijau di pesawat yang rasanya boleh dipujikan. Bravo untuk Cathay Pacific yang menjaga kualitas makanan dan minuman yang disajikan.
Untuk rute penerbangan dari LA ke Hong Kong dan dari Hong Kong ke Jakarta dan sebaliknya, Cathay Pacific menyediakan teh hijau dari Cina dan Jepang dalam menu minumannya. Saya memilih teh hijau Jepang sebagai pedamping setiap makanan yang disajikan selama perjalanan.
Untuk rute penerbangan dari LA ke Hong Kong dan dari Hong Kong ke Jakarta dan sebaliknya, Cathay Pacific menyediakan teh hijau dari Cina dan Jepang dalam menu minumannya. Saya memilih teh hijau Jepang sebagai pedamping setiap makanan yang disajikan selama perjalanan.
Subscribe to:
Posts (Atom)